Tidak jarang kita jumpai orang yang secara fisik tampak jauh lebih muda daripada orang-orang seusianya. Sebaliknya, beberapa orang justru terlihat lebih tua diantara orang sebaya mereka. Mengapa demikian? Hal ini dipengaruhi oleh usia biologis. Tidak semua orang memiliki usia kronologis dan usia biologis yang sama. Tentunya, usia biologis yang berbeda dengan usia kronologis akan sangat memengaruhi fisik seseorang. Lalu, apa yang dimaksud dengan usia biologis dan kronologis?
Setiap tahun, pada tanggal dan bulan yang sama, kita akan meniup lilin angka pada kue ulang tahun kita. Itulah yang disebut usia kronologis. Usia ini akan terus bertambah, terhitung sejak kita lahir. Sementara itu, usia biologis merupakan angka yang menunjukkan kondisi fisik kita, terlepas dari tahun berapa kita lahir. Usia biologis lebih mengacu pada usia sel dan jaringan dalam tubuh. Kedua usia ini dapat berbeda pada seseorang, tergantung pada pola hidup dan akumulasi paparan lingkungan selama hidup.
Kita mungkin memiliki usia kronologis yang sama dengan seseorang. Meski demikian, usia biologis kita dengan orang tersebut belum tentu sama. Apabila kita rutin melakukan aktivitas fisik, tidak merokok, menerapkan pola makan dan pola hidup sehat lainnya, bisa jadi usia biologis kita lebih muda dibanding usia orang lain yang usia kronologisnya sama dengan kita. Hal ini juga menunjukkan bahwa usia biologis kita lebih muda daripada usia legal atau kronologis kita. Sebaliknya, pola hidup yang tidak teratur seperti konsumsi makanan berlebih, tidak berolahraga, konsumsi alkohol, merokok, dan gaya hidup buruk lainnya, justru akan membuat usia biologis lebih tua dibanding usia kronologis.
Usia Kronologis VS Usia Biologis
"Biological age mengacu pada berapa usia sel dan jaringan tubuh kita berdasarkan fisiologis dan chronological age lamanya kita hidup, dihitung sejak lahir."
Satu-satunya alat hitung usia kronologis kita adalah waktu aktual sejak kita lahir. Oleh karena itu, usia kronologis tidak bisa diubah dan akan terus bertambah setiap tahunnya. Tahun lahir yang tercantum pada kartu identitas kita adalah acuan untuk menghitung usia kronologis saat ini.
Usia biologis tidak terkait dengan tahun berapa kita lahir. Usia ini lebih mengacu pada perubahan epigenetik dan metilasi DNA yang ada di dalam tubuh kita. Berbeda dengan usia kronologis yang akan selalu bertambah setiap tahunnya, usia biologis dapat dipercepat, diperlambat, bahkan dikembalikan ke usia sebelumnya. Gaya hidup sehat akan memperlambat laju usia biologis. Sebaliknya, gaya hidup yang tidak sehat akan menjadikan usia biologis menua dengan cepat. Selain itu, pola hidup tidak sehat yang diperbaiki dapat mengembalikan usia biologis menjadi muda kembali. Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa usia biologis lebih akurat daripada usia kronologis ketika digunakan untuk memprediksi timbulnya penyakit.
Dr. Kara Fitzgerald, seorang penulis buku berjudul Younger You, memaparkan bahwa cepat atau lambatnya pertambahan usia biologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
Faktor yang mempercepat atau menambah usia biologis
Gula darah yang tinggi (karena konsumsi gula berlebih)
Lingkungan yang terpapar toksin (beracun, tidak sehat)
Kurang olahraga
Obat-obatan tertentu
Mikrobioma usus (bakteri usus) yang jahat
Stress berlebihan
Faktor yang menurunkan / memperlambat usia biologis
Mikrobioma usus (bakteri usus) yang baik
Olahraga
Tidur cukup (± 7-9 jam)
Meditasi
Diet sehat dan beragam, terutama kaya epinutrien
Epinutrien merupakan senyawa pada tumbuhan seperti folat dan kuersetin yang mampu mengatur ekspresi gen. Epinutrien bekerja melalui mekanisme epigenetik dengan cara menghidupkan dan mematikan gen melalui beberapa proses, salah satunya metilasi DNA. Pada proses ini, epinutrien menghidupkan gen yang membuat kita lebih kuat dan muda serta mematikan gen jahat yang mempercepat penuaan. Selain itu, epinutrien akan mengatur keseimbangan supaya metilasi terjadi dalam jumlah yang tepat.
Semua faktor yang terkait dengan usia biologis tersebut memengaruhi proses metilasi DNA yang menjadi penentu gen apa yang akan dihidupkan atau dimatikan. Gen yang mempercepat penuaan menjadi aktif saat kita menerapkan pola hidup tidak sehat, seperti stres berlebih dan jarang berolahraga. Akan tetapi, pola hidup yang benar seperti diet sehat dan beragam akan menghidupkan gen penghambat penuaan sehingga usia biologis kita lebih muda. Menerapkan pola hidup yang dapat menghidupkan atau mematikan gen pemicu penuaan usia biologis menjadi hak kita sepenuhnya.
Bagaimana Memiliki Usia Biologis yang Ideal
Orang tentu akan berpikir untuk apa memiliki umur panjang jika hari-harinya dilalui dengan fisik yang sakit. Bertolak dari pemikiran demikian, umur panjang dan badan yang sehat menjadi dambaan banyak orang. Sayangnya, keinginan baik ini tak selalu diikuti dengan usaha yang mendukung. Berikut ini adalah cara-cara sederhana yang dapat diterapkan menjadi pola hidup agar kita dapat menua dengan sehat.
Berolahraga atau aktivitas fisik
Olahraga secara rutin dapat membantu meningkatkan fungsi kerja jantung dan paru-paru sehingga semua orang, terutama penderita penyakit tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung serta arthritis (radang sendi) akan mendapatkan manfaatnya.
Mempertahankan berat badan ideal
Orang yang memiliki berat badan berlebihan (overweight), rentan mengalami tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, kanker dan beberapa penyakit lainnya. Namun, bukan berarti orang dengan tubuh kurus atau berat badan kurang itu sehat. Orang dengan berat badan ideallah yang dinilai tepat dan tergolong sehat.
Menjaga bentuk tubuh yang sehat
Cara tubuh kita mendistribusikan lemak sangat berkaitan dengan penuaan yang sehat. Pendistribusian lemak ini akan memengaruhi bentuk tubuh seseorang. Bentuk tubuh yang terbilang sehat ditentukan oleh rasio pinggang-pinggul dan lingkar pinggang tertentu. Ada dua bentuk tubuh yang umum dimiliki, yaitu bentuk pir (pear-shaped bodies) dan bentuk apel (apple-shaped bodies). Meski demikian, bukan berarti tubuh manusia hanya berupa dua bentuk saja. Bentuk apel dan pir ini hanyalah bentuk tubuh yang dimiliki oleh sebagian besar orang.
Tubuh berbentuk pir: Penumpukan lemak terjadi di tepi luar seperti di pinggul dan paha. Distribusi lemak yang seperti inilah dianggap sehat.
Tubuh berbentuk apel: Penumpukan lemak ada di area perut dan pinggang. Bentuk tubuh ini lebih rentan terserang penyakit, salah satunya penyakit jantung.
Konsumsi makanan dengan indeks glikemik (GI) rendah
Glycemic Index (GI) atau Indeks Glikemik merupakan indikator seberapa cepat dan tingginya suatu makanan meningkatkan kadar glukosa (gula) dalam darah. Terlalu sering mengonsumsi makanan dengan kadar glikemik yang tinggi bisa meningkatkan gula darah dan berdampak buruk bagi kesehatan, khususnya bagi orang yang memiliki riwayat diabetes.
Perhatikan gizi dalam makanan yang dikonsumsi
Kandungan gizi dalam makanan memiliki hubungan erat dengan usia biologis. Dengan melakukan diet sehat (konsumsi makanan yang sehat dan bergizi), bisa membantu meningkatkan usia biologis kita. Mengonsumsi makanan nabati, protein, dan makanan rendah glikemik akan mendukung proses metilasi DNA sehingga pertambahan usia biologis akan lebih lambat dan tubuh tetap sehat.
Menghitung Usia Biologis
Saat ini, banyak layanan online untuk menghitung usia biologis dengan cara menjawab pertanyaan yang mengarah pada indikasi tertentu. Mereka mengaku dapat menghitung usia biologis secara akurat. Akan tetapi, menghitung usia biologis bukanlah sesuatu hal yang mudah dan sesederhana itu.
Menentukan usia biologis memerlukan tes medis untuk mengetahui metilasi DNA sebagai biomarker dan panjang telomer. Telomer memiliki peranan penting dalam penentuan usia biologis. Di dalam usia biologis, ada istilah “biological clocks atau jam biologis.” Telomer, sebagai jam biologis akan menilai tingkat kesehatan sel dan jaringan. Memendeknya telomer erat kaitannya dengan penuaan dini dan dapat memberikan informasi mengenai usia biologis kita. Jam biologis ini digunakan di bidang penuaan secara luas.
Kesimpulan
Semua orang memiliki usia kronologis yang akan terus menua setiap tahunnya. Akan tetapi, laju usia biologis yang menentukan seberapa sehat tubuh kita, dapat kita kendalikan. Ada faktor-faktor tertentu yang memengaruhi cepat atau lambatnya pertambahan usia biologis yang berkaitan erat dengan proses penuaan. Dari faktor yang ada, kita dapat memutuskan akan mempercepat atau memperlambat pertambahan usia biologis kita. Pola hidup sehat mendukung proses metilasi dengan mematikan gen yang mempercepat usia biologis. Penerapan pola hidup sehat seperti berolahraga, menjaga berat badan, memerhatikan asupan gizi, dan menghindari makanan dengan glikemik tinggi akan menghidupkan gen yang menghambat penuaan dan mematikan gen pemicu penuaan. Dengan demikian, pola hidup sehat dapat menjadikan tubuh kita tetap kuat karena penuaan usia biologis terjadi secara lambat.